Langsung ke konten utama
REVIEW JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Gagasan          : Kemenarikan atau Kedalaman dalam Berita
Penulis             : Muhamad Fahrudin Yusuf & Mukti Ali
Publikasi         : Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, Komparasi Berita Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi Dalam Detikcom dan Sabq.org, Volume 2 Nomor 1 (2018)
Halaman          : 18 Halaman
Reviewer         : Panji Muslim Mahasiswa Komunikasi dan Peyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Kemajuan serta persaingan tekonologi dalam dunia informasi berupa berita menimbulkan muncul banyaknya platform penyaji berita yang dapat diakses dengan mudah oleh para pembaca langsung dari gawainya. Terkadang dalam satu tema berita terdapat berbagai macam perspektif dari media-media penyaji berita yang saling memiliki independensi serta kepentingannya sendiri-sendiri pula. Ada berita yang saling mendukung, demikian ada juga berita yang saling bertolak belakang. Dikarenakan berita merupakan fakta yang disampaikan secara utuh dan mengandung unsur 5W+1H, maka pelu pembahsan mengenai perbandingan antar platform media penyaji berita yang didasarkan pada buku, atau penelitian ilmiah berupa jurnal. Untuk itu reviewer memilih meriview jurnal sebagai pembahasan terkait permasalahan dalam perspektif penyampaian platform media dalam menyampaikan berita.
Jurnal yang reviewer review ini berjudul “Komparasi Berita Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi dalam Detikcom dan Sabq.org” karangan dari Muhammad Fahruddin Yusuf dan Mukti Ali yang terbit pada tahun 2018 berisikan 18 halaman. Jurnal ini difokuskan pada 131 isi berita  permasalahan TKI di Arab Saudi pada surat kabar online Detikcom dan Sabq.org, dengan perincian Detikcom 64 berita dan Sabq.org 67 berita sebagai sampel. Metode analisis isi dipilih sebagai alat analisis dengan codingsheet sebagai teknik pengumpulan data dan chi-square  sebagai alat uji beda.
Maksud dari codingshet dan chi-square dapat ditemukan dalam halaman 12-13 pada jurnal ini. Secara praktis peneliti mengobservasi informasi berita berdasarkan pada codingsheet yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan expert judgment dengan diuji oleh ahli di bidang jurnalisme dan teknologi komunikasi. Sementara uji reliabilitas penelitian ini menggunakan dua orang koder dan diuji menggunakan alpha Krippendorff (2004: Komparasi Berita Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi dalam Detikcom dan Sabq.org 230). Hasil uji reliabilitasnya adalah hasil 0,781430747. Artinya codingsheet dalam penelitian ini telah valid dan reliabel.
Codingsheet itu berisi lima (5) kategori dan pada setiap kategori terdapat tiga (3) hingga sebelas (11) klasifikasi. Kelima kategori itu adalah: 1). Nama Suratkabar dengan kelas frekuensi berita; 2). Format Berita dengan kelas hardnews, softnews dan feature; 3). Sumber Berita dengan kelas formal information chanel, first hand report, enterprise, sumber leak dan kombinasi; 4). Tipe Koverasi dengan klasifikasi one-side coverage dan two or multi coverage; 5). Laporan Peristiwa.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencermati nilai terbesar dan nilai terkecil data statistik dengan uji distribusi frekuensi. Kemudian akan dilakukan uji beda dengan chi-square. Keduanya dilakukan dengan bantuan SPSS for windows 16.
Hasil penelitian yang didapatkan mengungkapkan bahwa ada kesamaan dari kedua media tersebut dimana, dalam hal profesionalitas kinerja wartawan cenderung sama-sama menggunakan wartawan pemula dalam menampilkan berita. Kemudian yang kedua adalah sama halnya menghendaki agar pembaca mengaggap isu TKI merupakan isu penting yang harus segera disikapi dengan catatan 83,2% dari 131 berita yang ditampilkan oleh Detikcom dan Sabq.org disajidakn dengan format hardnews.
Salah satu ciri media di Arab Saudi adalah dominasi berita kriminalitas dan kelanjutannya, yaitu pengadilan. Sementara media di Indonesia lebih didominasi oleh berita perlindungan dan penyelamatan. Sehingga dalam kacamata orang Arab Saudi melalui yang diberitkan media seolah-olah orang Indonesia yang berkerja di Arab Saudi hanya mendaji Trouble Maker tanpa melihat capaian atau keberhasilan seperti yang deberitkan oleh media Indonesia.
Tidak ditemukan signifikansi dalam validitas berita diantara Detikcom dan Sabq.org, hanya saja sistem pemerintahan kerajaan yang dianut oleh Arab Saudi membuat perlu adanya perlindungan nama baik kepada pihak kerjaan, maka dari itu Sabq.org tidak menampilkan orang-orang yang ada kaitannya dengan isu TKI tersebut. Kedua platform tersebut sama-sama mempublikasikan beritanya secara online, dimana platform online lebih memprioritaskan berita yang bersifat realtime daripada timeline yang jelas berbeda kedalaman isi beritanya.
Jurnal ini secara prosedur pastinya telah memenuhi kriteria sebagai jurnal yang layak untuk dipublikasi, hanya saja dikarenakan pembahasan dalam jurnal ini adalah media online, setidaknya ada tautan yang dicantumkan sebagai rujukan pembaca mengenai berita yang dikutip dalam jurnal ini. Tidak jarang pembaca yang mencari keabsahan dari sebuah jurnal sebagai bukti kelayakan dari jurnal itu sendiri. Reviewer tidak menemukan tautan yang dapat diakses dalam jurnal ini, hanya disajikan data adanya 131 berita dari kedua media.

Komentar